gravatar

Pahlawan Eteos (5)

Wajah Grissilya yang tadinya ditekuk kini dalam sekejap berubah menjadi wajah yang ramah ketika melihat Franky. Tidak lupa ia menyuguhkan senyum manisnya. Sambil menyodorkan tangannya, Grissilya berkata,''Hai...aku Griss, Grissilya Sweaza.''


''Frank Hegarty, tapi panggil saja Franky.'' jawab Franky sambil tersenyum dan menjabat tangan Grissilya.

''A..aku Cristhoper Sweaza. Semua biasa memanggilku Criss. Senang berkenalan denganmu F..Franky.'' ucap pria berjerawat mencoba memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya.

Franky kemudian melepaskan jabat tangannya dengan Grissilya dan beralih ke tangan Cristhoper,''Hai Criss, aku juga senang berkenalan dengan kalian..''

''Kamu memang mirip dengan Tuan Will, terutama rambut perak acak-acakan milikmu itu.'' kata Grissilya yang dibarengi anggukan dari Cristhoper tanda setuju terhadap ucapan adiknya tersebut.

Franky hanya nyengir sebisanya ketika mendengar ucapan Grissilya. Sebenarnya ia tidak terlalu nyaman saat orang lain mengatakan bahwa dirinya mirip dengan ayahnya. Pemuda tersebut lebih senang jika orang lain mengatakan dirinya mirip dengan ibunya. Namun tidak dapat dipungkiri juga bahwa untuk saat ini, fisiknya memang sangat mirip dengan ayahnya. Hubungan ayah-anak tersebut mulai menjadi rumit ketika Franky beranjak remaja dan mendapati kenyataan bahwa ayah kandungnya telah meninggalkan dia demi sebuah pekerjaan sejak umur lima tahun. Kini, Franky dihadapkan sebuah kenyataan yang berbeda tentang ayahnya. Ia kini mengetahui bahwa ayahnya tidaklah bekerja di Inggris, melainkan di sebuah dunia yang bernama pulau Afromesia.

''La..lalu pagi-pagi be..gini, kalian mau pergi ke..kemana?'' tanya Cristhoper yang entah kenapa tampak agak canggung, apalagi waktu Amie memandangnya. Sesekali mata pemuda kurus itu melirik ke arah Amie, namun ia tidak berani lama menatapnya. Rupanya Cristhoper memang sudah lama menaruh hati pada Amie. Perasaannya tersebut tidak sekalipun pernah ia ungkapkan. Entah karena alasan apa, ia lebih memilih memendam perasaannya tersebut dalam-dalam.

''Ah..iya sampai lupa, kami sedang menuju ke rumah Tuan William''. jawab Amie.

''Pasti Tuan Panini sudah menunggu disana''. Lanjutnya

''Oh..kalau begitu obrolan ini kita lanjut dilain waktu saja. Kami juga harus segera membuka toko. Sudah banyak benda yang menanti untuk diperbaiki'' kata Grissilya yang nampaknya masih ingin melanjutkan perbincangannya dengan Franky dan Amie, namun terpaksa harus mengakhirinya karena memang masing-masing dari mereka memiliki kesibukan sendiri.

''Iya. Nanti siang kalau tidak ada tugas, aku akan mampir ke tokomu Griss''. Jawab Amie

''Oke..aku tunggu ya."

"Emm..kalau begitu sampai jumpa Amie. Sampai jumpa Franky''. Ucap Grissilya

''Sampai jumpa Griss''. Sahut Amie dan Franky bersamaan.

''Sampai jumpa Criss''. Lanjut Amie

''Akh, I..iya. Sa..sampai jumpa''. Jawab Crissthoper.

Kemudian mereka berpisah setelah saling memberi anggukan. Cristhoper dan Grissilya berjalan menuju toko mereka yang berada diseberang penginapan Jonathan. Toko yang tidak begitu besar, namun terlihat nyaman dan bersih.

''Mereka Sweaza bersaudara, Mekanik nomor satu di desa ini. Bahkan nomor satu di wilayah timur menurutku''. Jelas Amie sambil melihat wajah Franky yang tampak kaget.

''Aku kan belum menanyakannya, bagaimana kau tahu aku akan menanyakan itu?'' tanya Franky

''Menebak''. Jawab Amie singkat

''Oh iya, aku masih berhutang beberapa penjelasan ya ?'' kata Amie melanjutkan

''Akh..iya, aku hampir lupa''. Jawab Franky.

''Emm..mulai dari mana ya? Baiklah aku mulai dari Afromesia dulu''. Kata Amie sedikit bingung akan mulai menjelaskannya dari mana. Lalu ia melanjutkan,'' Afromesia..adalah sebuah dunia yang hampir menyerupai Bumi. Ada gunung, laut, rawa, lembah dan sebagainya. Yang membedakan adalah makhluk hidupnya. Di Afromesia tidak ada manusia, tapi Allf. Jika melihat fisik dan tingkat kecerdasan, Allf kurang lebih sama seperti manusia. Selain itu, masih ada banyak jenis makhluk dengan tingkat kecerdasan yang mendekati Allf seperti Eldr, Offl, Griwt, Zruch, dan Nhor''.

Amie menghentikan penjelasannya. Ia memandangi kerumunan yang berada diujung jalan didepan mereka. Amie tampak penasaran pada mulanya, namun kemudian terlihat biasa kembali ketika sesosok pria tinggi besar dan kekar mencuat dari balik kerumunan tersebut.

''Hai, Amie..!!'' sapa pria itu dengan suara lantangnya sambil melambaikan tangan ketika ia melihat Amie dan Franky berjalan melewatinya.

Amie tersenyum dan membalas melambaikan tangan serta memberi anggukkan penghormatan pada pria yang berdiri tidak jauh dari si pria kekar. Lalu ia berkata pada Franky,''Nah kalau pria yang tadi itu bernama Zamora Giganic, dia adalah seorang yang berdarah Griwt dan menjadi salah satu kesatria penjaga di desa ini''.

''Dan siapa pria pucat yang disampingnya itu?'' tanya Franky

''Dia juga salah satu kesatria penjaga desa. Namanya Neo, Bohr Neo''.

***

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku