gravatar

Pahlawan Eteos (7)

''Palsu? Oh jadi maksudmu ada orang iseng yang kebetulan mengetahui kisah orangtuaku dan kemudian menulis surat tersebut untuk kesenangan pribadinya..begitu hah? Ini terdengar seperti lelucon..!!'' Seru Franky kesal. Pemuda itu merasa ada yang disembunyikan oleh Panini.

''Bukan. Mungkin ada seseorang yang ingin menjebakmu''. Panini tampak serius dengan ucapannya kali ini.

''Menjebakku? Kau pikir aku ini siapa? Pangeran? Anak terpilih? Aku tidak lebih dari seorang anak biasa dan berasal dari keluarga yang tidak jelas..'' Teriak Franky. Kini pemuda itu benar-benar berada dipuncak kekesalannya. Rasa penasaran ditambah kemuakannya terhadap sikap bertele-tele Panini dalam memaparkan kenyataan yang ada kini bercampur menjadi satu dalam hati pemuda tersebut.

Panini sendiri yang sedari tadi mencoba menanggapi Franky dengan tenang pun menjadi terpancing emosinya dan secara tak sadar ia berkata dengan nada yang tinggi,''Kau pikir begitu?! Asal kau tahu Franky kau itu anak dari pasangan paling berpengaruh terhadap kedamaian dunia ini. Puan Dwi Asyarah, ibumu. Dia adalah puteri Afromesia. Melalui kekuatan Crowd-nya, ia melindungi dunia ini. Lalu ayahmu, William Hegarty. Dia adalah seorang pejuang Meyrald yang berani mengorbankan nyawanya demi dapat mengurung makhluk paling gelap sejagad raya. Kau itu lebih dari seorang anak BIASA..!!''

Mendengar perkataan Panini, Franky hanya tercengang. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulut pemuda itu. Kenyataan yang baru saja terlontarkan membuat misteri kepergian ayahnya selama sebelas tahun sedikit terkuak. Meski selama ini Franky selalu menegaskan bahwa ayahnya pergi ke Inggris, namun sebagian kecil dalam dirinya sebenarnya menyanksikan hal tersebut. Itulah alasan mengapa dirinya mau pergi mengikuti peta pada surat ayahnya tempo hari.

''Maaf'' Panini menghela nafas,''Perang Eteos adalah perang besar yang terjadi sepuluh tahun silam. Perang itu melibatkan lima kerajaan besar di Afromesia melawan kegelapan. Orangtuamu terpilih sebagai komandan tertinggi mewakili kerjaan Meyrald. Mereka bertarung gagah berani sehingga kami pun berhasil mendesak para pasukan kegelapan. Namun ditengah pertempuran, kedua orangtuamu bertemu dengan kegelapan yang sesungguhnya. Meskipun mereka sangat hebat namun masih belum dapat menandingi kekuatan kegelapan itu...''

''Corffin..'' potong Franky yang tampaknya menemukan sesuatu dalam pikirannya.

''Hah?!''

''Corffin.. Pria berjubah hitam dengan mata merah menyala. Dia adalah kegelapan itu, benar kan?!'' Kata Franky.

''I..iya, benar.'' Panini mengangguk pelan,''Tapi bagaimana kau bisa tahu?''

''Beberapa hari ini aku selalu bermimpi tentang kejadian itu. Dalam mimpiku, aku melihat ibu tersungkur tak berdaya. Ayah terluka sangat parah. Diantara mereka, berdiri seorang pria berjubah hitam, bermata merah, dan memiliki hawa dingin yang menusuk tulang. Pria itu ingin membunuh ayah..'' jelas Franky lirih.

''Namanya Digranithus Sintra Eksavalla Corffin. Dia adalah bangsawan Allf yang terikat dengan kekuatan kegelapan. Dialah pencetus terjadinya perang Eteos. Mungkin yang kau lihat itu bukanlah mimpi Franky. Mungkin itu adalah gambaran masa lalu''.

''Gambaran masa lalu ya..?'' Franky menghela nafas panjang.''Hmm..kupikir dengan pergi kesini aku dapat bertemu ayah, ternyata tidak ya. Tapi jika memang kenyataannya seperti apa yang kau bicarakan Tuan Panini, dapatkah aku mengunjungi makam orangtuaku''.

''Tentu, tentu saja. Biar Amie yang akan mengantarmu besok'' Jawab Panini.

''Terima kasih''. Ucap Franky singkat. Banyak hal baru yang pemuda itu dengar hari ini. Dan semua hal tersebut kini dengan sempurna memenuhi otaknya. Khasiat dari teh phidelya yang ia minum di penginapan Jonathan pun tampaknya telah hilang tak berbekas. Namun tiba-tiba Franky teringat sesuatu.

''Tuan Panini, bukankah tadi kau bilang surat dari ayahku adalah jebakan? Kalau itu memang benar jebakan, apa kira-kira maksud tujuannya?''

''Sebenarnya aku juga tidak begitu yakin, tapi menurutku tujuannya adalah agar bisa mendapatkan darahmu'' Panini mengucapkannya dengan nada yang serius.

''Darahku? Untuk apa?''

''Seperti yang sudah aku katakan tadi bahwa ayahmu mengorbankan nyawanya untuk membelenggu Corffin. Tubuh serta kekuatan Corffin terbelenggu dalam sebuah pedang Afromesia yang legendaris. Kemungkinan saat ini para pengikut Corffin mencoba membebaskan tuannya tersebut menggunakan darahmu'' Jelas Panini.

''Aku mengerti sekarang, ayahku kemungkinan melakukan suatu perjanjian menggunakan darahnya untuk mengurung Corffin. Dan karena aku adalah satu-satunya yang tersisa dari darah keturunan ayah, maka akulah yang diincar. Mereka mengincar darahku untuk membalikkan proses perjanjiannya sehingga Corffin dapat dibebaskan'' Franky mulai menganalisa.

''Yah, aku juga berpikir begitu''.

''Tapi mengapa harus repot-repot membawaku kesini, bukankah lebih mudah melakukannya di dunia ku?'' tanya Franky.

''Kalau soal itu pastilah disebabkan oleh keistimewaan gerbang Kingswood. Perancangnya membuat gerbang tersebut hanya bisa dilewati oleh mereka yang berhati bersih..'' Jelas Panini dengan yakinnya.

''Begitu ya..?! Jadi sebaiknya aku harus kembali ke duniaku agar mereka tidak dapat mengambil darahku. Benar kan?!'' kata Franky menyimpulkan.

''Yah, benar. Tapi selama kau masih disini, aku menjamin kau aman. Jadi kau boleh menginap selama yang kau mau''.

''Aku juga tidak ingin pergi sebelum mengunjungi makam ayah dan ibu. Dan jika benar makam itu ada, berarti makam ibu yang ada dijogja adalah palsu''.

"Begini Franky, sebenarnya yang disini hanya ada makam ibumu." kata Panini tiba-tiba

"Hanya makam ibu? Tapi kau bilang tadi..."

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku