gravatar

The story of ''si Jangkung''

Cinta.. hmm mendengar kata ini, kalian pasti berpikir tentang keindahan, kesetiaan, dan kasih sayang. Disatu sisi cinta memang sangat erat kaitannya dengan hal-hal seperti itu. Tapi jangan lupa, cinta masih memiliki sisi lain..yaitu sisi buruk dari cinta. Saya tidak akan menyebutkannya karena pasti kalian sudah tau.



Hah? Kalian belum tau? Tapi kalian masih ingat kan kata-kata Jenderal Tian-Feng/Chu-pat-kai yang sangat terkenal itu. Yups, itu adalah salah satu sisi buruk dari cinta.

Apa? Masih gak tau juga? Hmm..oke lupakan..!! Saya gak akan bahas disini.. mungkin dipostingan berikutnya -atau berikutnya lagi (..itu pun kalau inget).

Pada kesempatan kali ini saya akan nulis pengalaman seorang bernama..emm sebut saja Jangkung tentang cinta.. pengalaman malam cinta pertama tepatnya. Semoga dapat menjadi pelajaran bagi yang membacanya. Oia..saya gak nulis kalo ini adalah pengalaman saya, jadi jangan salah paham. Sekali lagi ini adalah pengalaman si Jangkung dengan cinta pertamanya.

Oke..cekidot

Semua berawal dari minggu pertama di taun ajaran baru, saat itu Jangkung sedang semangat-semangatnya mengekplorasi SMP barunya. Setelah sekian lama (6 taun), pemuda itu akhirnya lulus juga dari SD, dan kemudian diterima di SMP Negeri. Bukan SMP favorit memang, tapi SMP itu terbilang cukup bagus. Ia menerima pelatihan MOS yang ringan disekolah itu sehingga minggu pertama sebagai siswa SMP ia lewati dengan mudah. Namun sesuatu terjadi..

Sekolah itu tiba-tiba meledak..

hehe.. bukan bukan, cuma bercanda. Tapi memang benar-benar ada sesuatu yang menimpa Jangkung. Sesuatu yang gak dapat dilogika.

Jadi tepatnya setelah MOS berakhir, saat semua siswa kelas 1 sedang ngalamin istirahat pertama mereka di SMP, saat sebagian siswa kenalan dengan teman sekelasnya dan sebagian lagi memilih bermain dengan teman SD mereka, hal itu terjadi.

Apa? apa? apaaaaa yang terjadiiii???
sabar, ini lho yang terjadi...

Jangkung termasuk pemuda yang 'pendiam' jika dengan orang yang belum ia kenal, sehingga ia lebih memilih berkumpul dengan teman-teman SDnya, berbagi cerita saat MOS. Ketika mereka sedang bercanda, Jangkung tak sengaja melihat sesuatu diantara kerumunan perempuan yang berdiri di depan kelas. Sesuatu itu adalah perempuan juga tapi perempuan yang ini terlihat berbeda, ia seperti melihat bunga diantara ilalang. Mata jangkung tak dapat lepas dari perempuan itu. Dalam sekejap semua berubah menjadi slow motion. Perempuan itu tersenyum dengan perlahan, Jangkung berkedip dengan perlahan, saya pun ngupil juga dengan perlahan.. (ikut kena efek slow motion juga saya critanya.. :p)

Sebuah tepukan tangan dipunggung akhirnya menyadarkan Jangkung dari efek slow motion tadi. Didalam kelas, Jangkung gak dapat konsentrasi. Ia masih memikirkan perempuan tadi. Waktu mata keduanya saling bertemu, Jangkung seolah sedang berada di gelombang yang sama dengan perempuan tersebut. Pemuda itu tak begitu mengerti apa yang baru saja dialaminya. Satu yang ia pahami adalah kini dirinya menjadi sangat antusias dengan semua hal yang berhubungan dengan perempuan tersebut.

Meski sangat antusias, namun Jangkung selalu bersikap jaim kalau ketemu dengan perempuan yang kita panggil saja dengan nama Kucing. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit Jangkung mengumpulkan informasi mengenai Kucing.. sambil terus menata keberanian untuk berbicara dengan perempuan itu meski hanya sekedar berkenalan.

Tak terasa hingga kelas 3, Jangkung belum juga memiliki keberanian untuk berkenalan dengan Kucing. Padahal pemuda itu telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, ia tau kalau sejak terkena "slow motion" itu dia ternyata jatuh cinta pada si Kucing. Tapi karena keduanya beda kelas, Jangkung sedikit sulit untuk mendekatinya.

Kesempatan berkenalan sebenarnya datang hampir setiap hari, di perpustakaan lah, di ruang praktikum komputer lah, di kamar mandi lah, di kantin lah atau waktu di parkiran, Namun dasarnya si Jangkung bego, ia melewatkan begitu saja semua kesempatan itu. Ia selalu berubah super gugup dengan tambahan salah tingkah setiap berada dalam radius jarak 2 meter dengan Kucing. Itulah yang membuat Jangkung berusaha menghindar saat bertemu Kucing diberbagai kesempatan.

Cerita berlanjut setelah lulus SMP, Jangkung yang tak jua berani berbicara dengan Kucing mulai putus asa. Ia mulai berpikir untuk memendam perasaannya. Ia merasa telah menyia-nyiakan kesempatan 3 taun bersama Kucing (bersama dalam artian berada di ruang lingkup yang dekat) dengan tidak berbicara sepatah kata pun pada perempuan itu, menyapa pun belum pernah (yups, akhirnya tu anak menyadari betapa bodohnya dia).

Sejak saat itu Jangkung memutuskan untuk melupakan cinta pertamanya tersebut. Jangkung mulai memahami bahwa cinta pertama tidak harus dimiliki.

Sekian..

Aneh ya ceritanya?
Gak masuk akal?
Atau terlalu cupu?

Hmm..tapi asal tau saja itu berdasar kisah nyata.. kalian tidak percaya? percayalah.. (Halah malah jadi Ripley's believe it or not.. :p)

Oia, kisah Jangkung tadi ada pelajaran yang dapat diambil lho ternyata.. yaitu:

~Cinta pertama memang sulit untuk dimiliki, namun berusahalah dan jangan pernah menyerah dengan cinta pertama sebelum kalian mendapatkannya (atau sebelum kalian benar-benar gagal).

***


NB: sekali lagi saya tidak menyatakan bahwa ini adalah berdasar pengalaman saya..tapi pengalamannya si Jangkung (soal siapa si Jangkung ini, masih saya rahasiakan)
Jadi jangan ada yang salah paham..



see ya.. :)

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku