Archives

gravatar

Albert Einstein


Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.

Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme.

Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat kota Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia.

Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.

Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Marić, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negara Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl Einstein, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.

Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss pada tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.

Einstein menikahi Mileva, seorang matematikawan pada 6 Januari 1903. Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") pada tahun 1905 dari Universitas Zürich.

Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian, efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.

Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.

Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial.

Read More...
gravatar

Konayuki

Nah..lagu keren yang satu ini berasal dari Negeri Matahari terbit yang berjudul Konayuki, soundtrack dari film One liter of tears.


**

Konayuki mau kisetsu wa itsumo sure chigai

Hitogomi ni magirete mo onaji sora miteru no ni

Kaze ni fukarete nita you ni kogoeru no ni

Boku wa kimi no subete nado shitte wa inai darou

Soredemo ichi oku nin kara kimi wo mitsuketa yo

Konkyo wa naikedo honki de omotterunda

Sasaina ii aimo nakute

Onaji jikan wo ikite nado ike nai

Sunao ni nare nai nara

Yorokobi mo kanashimi mo munashii dake

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara

Futari no kodoku wo wake au koto ga dekita no kai

Boku wa kimi no kokoro ni mimi wo oshi atete

Sono koe no suru hou he sutto fukaku made

Orite yukitai soko de mou ichi do aou

Wakari aitai nante

Uwabe wo nadete itano wa boku no hou

Kimi no kajikanda te mo nigirishimeru

Koto dakede tsunagatteta no ni

Konayuki nee eien wo mae ni amari ni moroku

Zara tsuku asufaruto no ue shimi ni natte yuku yo

Konayuki nee toki ni tayori naku kokoro wa yureru

Soredemo boku wa kimi no koto mamori tsuduketai

Konayuki nee kokoro made shiroku somerareta nara

Futari no kodoku wo tsutsunde sora ni kaesu kara

***

Ini artinya dalam bahasa Inggris :

I may not know everything about you

Nevertheless, I've found you among 100 million of people

There's no proof but I'm very serious of it

It's impossible to live in the same time with no single quarrel

If we can't be honest, happiness and sadness are just meaningless

If the snow powder may whiten deep to our heart

Could we both share our loneliness?

I would press my ear near to your heart

And go down deep into the place where I hear that voice and meet you once again

We want to understand each other

It's me who softly brush the surface

Just by tightly gripping your numb and cold hand

We are tied to each other

Snow powder is too fragile

In front of us, keep on leaving stains on the rough asphalt forever

Snow powder doesnot rely on time, moving our heart

Nevertheless, I'd still like to keep on protecting you

If the snow powder may whiten deep to our heart

It will cover both our loneliness and return it to the sky

***

Keren kan...

::: Remioromen - Konayuki :::

Read More...
gravatar

Sebuah api cinta




Jika cinta ini masih sulit untuk kamu cerna, maka jangan dulu kamu cerna cinta ini..

Cukup kamu tahu cinta ini ada dan masih berkobar membara..

Cukup dengan menyisihkan sebuah ruang kecil yang berada disisi tergelap hatimu untuk cinta ini berdiam..

Selanjutnya biarlah aku yang akan berusaha membuat ruang itu terang benderang dengan api cinta ini..

Sehingga kamu dapat melihat ku dan mengerti akan cinta ini..

**

Tetapi jika memang kamu telah menemukan pangeranmu..

Dimana itu bukanlah aku..

Maka tunjukanlah jalan keluar dari ruang itu..

Dan aku minta untuk tetap kamu simpan api cinta ini..

Agar tidak ada lagi ruang hatimu yang terselimuti kegelapan sunyi..

***

Read More...
gravatar

Arti Suka, Sayang, dan Cinta itu berbeda..!!



Suka adalah saat kamu ingin memiliki seseorang

Sayang adalah saat kamu ingin membahagiakan orang itu

Cinta adalah saat kamu akan berkorban utk orang itu


Saat kamu bersedih dan menangis maka seseorang yg menyukaimu akan berkata sudahlah jangan menangis lagi

Tapi seseorang yang menyayangimu akan diam dan ikut menangis

Dan seseorang yg mencintaimu akan membiarkanmu menangis dan menunggumu hingga tenang lalu berkata mari kita selesaikan ini bersama


Saat seseorang yang menyukaimu berada disampingmu maka dia akan bertanya bolehkah aku menciumu

Tapi seseorang yang menyayangimu akan berkata biarkan aku memelukmu

Dan orang yang mencintaimu tidak akan berbicara, dia hanya akan selalu memegang erat tanganmu seakan dia tidak mau membiarkanmu terjatuh


Saat kamu menyukai seseorang dan orang itu menyakitimu maka kamu akan marah dan tidak mau lagi berbicara dengannya

Tapi jika kamu menyayangi seseorang dan orang itu menyakitimu maka kamu akan menangis karenanya

Dan jika kamu mencintai seseorang dan orang itu menyakitimu maka kamu akan tersenyum walau terasa pahit dan berkata dia hanya belum tahu yang ia lakukan


Suka hanyalah keegoisan diri sendiri

Sayang adalah tentang memberi dan menerima

Dan cinta adalah rela berkorban


Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan

Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya

Dan cinta berbuat karena tidak ingin membuatnya terluka tidak peduli bagaimana keadaan kita

***


#Dikutip dari sebuah artikel seorang teman pada situs jejaring pertemanan Facebook...
-hann firmansyah-
:]

Read More...
gravatar

Lirik Hingga Ujung Waktu - Sheila On 7





Serapuh kelopak sang mawar yang disapa badai, berselimutkan gontai..

Saat aku..
menahan sendiri diterpa dan luka oleh senja..

Semegah sang mawar dijaga, matahari pagi bermahkotakan embun..

Saat engkau berada disini dan peka ku berakhir sudah..

Akhirnya ku menemukan mu..

Saat ku bergelut dengan waktu..

Beruntung aku menemukanmu..

Jangan pernah berhenti memiliki ku..

Hingga ujung waktu..

...

Setenang hamparan samudera, dan tuan burung camar tak kan henti bernyanyi..

Saat aku berkhayal dengan mu, dan janji pun terukir sudah..

Jika kau menjadi istriku nanti, pahami aku saat menangis..

Saat kau menjadi istriku nanti, jangan pernah berhenti memiliki ku..

Hingga ujung waktu..


*Sheila On 7 - Hingga Ujung Waktu*
Merupakan sebuah tembang yang mengingatkan ku saat kecil dulu..(jamannya waktu aku masih SD ma SMP)

Read More...
gravatar

Gerbang Kingswood(7)

Senja akhirnya menampakkan batang hidungnya, memaksa matahari untuk segera beranjak pergi bersama cahaya terangnya. Sang bulan sendiri terlihat begitu antusias menanggapi kepergian matahari karena kini tinggalah ia seorang diri yang akan menemani senja menuju indahnya malam. Kegelapan sedikit demi sedikit berjalan menyelimuti daerah itu. Di sebuah gang kecil di dekat jembatan layang berdirilah dua sosok yang saling berhadapan. Seorang pemuda berambut perak dan seorang pria tua yang bongkok. Keduanya tidak saling bicara, mereka tenggelam dalam pemikirannya masing-masing.


''Kau bilang aku bukan dari golongan manusia?'' tanya Franky tiba-tiba memecah kesunyian.


Ngadirjo, pria tua bongkok yang berdiri dihadapan Franky tersebut tidak langsung menjawab. Ia melihat kekanan dan kekiri dengan seksama seperti tidak memperbolehkan ada yang tahu tentang percakapan ini.

''Ya, matamu itu.. Itu bukan mata seorang manusia..'' jawab Ngadirjo

''Lalu aku ini apa kalau bukan dari golongan manusia?'' tanya Franky cepat.

''Kau ini..termasuk salah satu dari mereka yang memberi kelebihan usia secara turun temurun pada keluarga kami sebagai imbalan atas pekerjaan kami, seorang Penghubung. Kau adalah keturunan...'' jelas Ngadirjo panjang lebar. Namun sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara terdengar.

''Bangsa Allf.'' kata suara yang berasal dari arah samping tempat Franky berdiri.

Mata Franky dan Ngadirjo pun segera menuju arah asal suara, namun tidak terlihat ada seseorang di tempat itu. Franky yang bingung dengan situasi tersebut segera melemparkan pandangannya ke berbagai arah tapi lagi lagi tidak ada satu makhluk pun yang tampak di dekatnya. Sementara raut wajah Ngadirjo yang tadinya terlihat terkejut kini sudah kembali seperti semula meski memang harus diakui perubahan raut wajahnya tak begitu terlihat.

''Tunjukkan dirimu Amie, anak bodoh ini tidak bisa melihatmu..!'' seru Ngadirjo tiba-tiba.

''Baiklah..''

Lalu kemudian bersamaan dengan terdengarnya suara tersebut muncul--sedikit demi sedikit--sesosok perempuan seumuran Franky tepat di sampingnya. Franky pun terperanga melihat cara kemunculan perempuan itu, terlebih lagi ketika ia melihat wajah perempuan tersebut yang benar-benar melukiskan kecantikan seorang wanita. Namun segera ia sembunyikan semua rasa itu dan mencoba menenangkan kembali fikirannya serta bersikap sewajarnya.

''Si..siapa kau?'' tanya Franky pada perempuan disampingnya.

''Kau pasti Frank Hegarty. Aku Amie Lawings, salam kenal.'' jawab Amie dengan suara lembut dan senyum ramah-tamahnya yang terasa begitu menenangkan.

''Eh iya salam kenal juga, tapi...bagaimana kau bisa tahu namaku...Amie?'' kata Franky yang menyadari dirinya ternyata terpesona dengan sosok perempuan berambut pendek yang berdiri disampingnya itu.

''Aku kenal dengan ayahmu, Pak Hegarty. Beliau sering bercerita tentang dirimu.'' jawab Amie.

''Begitu ya..'' kata Franky.

''O iya, tadi kau mengatakan aku ini Bangsa Allf. Apa itu bangsa Allf?'' tanya Franky melanjutkan topik pembicaraan yang sempat teralihkan tadi.

Sebelum Amie sempat menggerakkan bibirnya untuk menjawab, Ngadirjo segera memotong pembicaraan mereka berdua.

''Mungkin sebaiknya aku menyiapkan hidangan untuk menemani pembicaraan kalian agar terasa lebih nyaman sambil menunggu tengah malam tiba yang berarti gerbang Kingswood telah berpindah tempat dan kalian ketinggalan..'' ucap Ngadirjo dingin dengan mata yang telah kembali menampakkan sorot tajamnya kepada Franky dan Amie.

''Oh, kau benar Pak. Dirjo. Maafkan aku. Kita sebaiknya bergegas Frank sebelum gerbang Kingswood berpindah tempat tepat tengah malam nanti.'' kata Amie

''Tapi..'' sahut Franky yang dengan cepat dipotong oleh Amie.

''Maaf Frank. Aku tahu kamu masih kebingungan dengan situasi ini, aku akan menjelaskan semuanya tapi nanti setelah kita tiba di Desa Green Way.'' jelas Amie.

''Kita?''

''Bukankah kamu ingin menemui ayahmu?'' tanya Amie sebagai balasan atas pertanyaan Franky

''Jadi ayahku ada di Desa Green Way?'' tanya Franky.

''Nanti aku jelaskan..'' jawab Amie yang kemudian segera berjalan mengejar Ngadirjo yang telah berada sedikit jauh didepan.

Tentu saja jawaban teman barunya itu tidak memuaskan hati Franky, namun kini tidak ada pilihan lain selain mengikuti mereka sambil berharap semua ini dapat dijelaskan lebih cepat.

***

Read More...
gravatar

Gerbang Kingswood(6)

Suara laju kereta api yang berisik terdengar sangat jelas di telinga Franky. Memang dibawah jembatan layang tersebut terdapat sebuah rel perlintasan kereta api yang setiap lima belas menit sekali dilintasi kereta api. Namun hal tersebut tidak benar-benar mengganggu Franky karena fikirannya saat ini sedang terfokuskan oleh pria tua yang berjalan di depannya. Sambil terus saja menggerutu tidak jelas dan sesekali matanya yang besar melirik dengan waspada kekanan dan kekiri, pria tua tersebut berjalan menuju ke suatu tempat entah kemana. Franky yang berjalan--sambil menuntun sepedanya--dibelakang pria tersebut sengaja menjaga jarak karena ia merasa pria tersebut terlalu aneh, bahkan dapat dikategorikan sebagai orang gila. Lalu tiba-tiba pria tersebut menghentikan langkahnya dan kemudian berbalik kearah Franky.

''Mulailah dari sini..!!'' kata Ngadirjo sambil terus melihat kanan kiri dengan penuh waspada.

''Cepatlah..sebelum ada manusia yang melihatnya..!!'' imbuhnya seraya melirik dengan sorotan mata yang tajam kearah Franky.

''Mulai apa..?'' tanya Franky yang tampak kebingungan terhadap situasi yang berada dihadapannya. Ia bahkan tidak mengerti sedikitpun arah pembicaraan pria tua bongkok yang mengaku bernama Ngadirjo ini.

''Tentu saja mulailah menghilang dasar anak bodoh..'' jawab Ngadirjo tidak sabar.

''Menghilang? Tapi bagaimana? Dan untuk apa?'' tanya Franky semakin tidak mengerti.

''Jangan katakan bahwa kau tidak dapat menyamarkan dirimu dari manusia. Sebenarnya apa yang sudah diajarkan ke dua orangtuamu, bocah..? Percuma mereka dijuluki Pasangan jenius diantara kaum mu'' sahut Ngadirjo sambil menggerutu.

''Aku memang benar benar tidak mengerti'' kata Franky.

''Wedhus prengus..!!'' umpat Ngadirjo melihat kenyataan bahwa pemuda yang ada di depannya tersebut memang tidak mengerti sedikit pun tentang apa yang ia bicarakan.

''Jadi kau memang tidak mengetahui tentang peraturan ini bocah?'' tanya Ngadirjo

Franky hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak mengetahui.

''Bagaimana dengan Gerbang Kingswood atau Pulau Afromesia, kau pasti pernah mendengarnya?'' tanya Ngadirjo penasaran

Franky kembali menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Nadirjo.

''Hah..makhluk bodoh macam apa yang ada dihadapanku ini sebenarnya..wedhus prengus..!!'' gerutu Ngadirjo

''Katakan padaku seberapa jauh kau mengenal bangsamu itu..'' lanjut Ngadirjo

'' Apa maksudmu dengan bangsaku?'' tanya Franky

Sambil menghela napas panjang, Nadirjo berkata,'' kau sungguh parah bocah. Bahkan kau tidak tahu bahwa kau ini bukan manusia, setidaknya setengah dari dirimu bukan dari golongan kami manusia.''

''APA...???'' teriak Franky begitu saja setelah mendengar perkataan yang terlontar dari mulut si tua Ngadirjo.

***

Read More...
gravatar

Tabrakan maut..

Kecelakaan lalu lintas emang udah jadi salah satu faktor penyebab terbesar kematian di Indonesia. Pengaturan dan pengawasan dari pemerintah yg masih sangat minim serta kesadaran diri dari pengendara akan keselamatan berkendara yg masih kurang mjd alesan dapat trjadinya kecelakaan lalu lintas. Bahkan mungkin ampir sluruh penduduk di Indonesia ini pernah ngalamin kecelakaan lalu lintas, gak terkecuali aku. Sekitar 6 bulan yg lalu kecelakaan itu terjadi.

Pagi itu aku sedang ada di RS nungguin temenku yg kena usus buntu. Sekitar jam 3 pagi aku siap-siap pulang karna harus kerja. Sebelum pulang, aku sama 2 temenku nyempatin diri nonton liga champion AC MILAN vs REAL MADRID. Waktu sedang asik asiknya nonton, datang beberapa perawat bersama seseorang yg keliatan parah. Mereka masuk ruang ronsen yg berada di deket ruang tunggu tempat kami nonton tv. Ketika seorang perawat keluar dari ruang ronsen dan duduk dideketku, aku tanya ma perawat itu mengenai pasien yg dibawanya tadi. Kata perawat orang tadi adalah korban kecelakaan lalu lintas.

Setelah nonton liga champion yg berakhir dengan kemenangan AC MILAN, kami segera keluar dari RS. Karna saat itu masih sangat pagi, kami mutusin pulang berboncengan 3 orang. Saat akan memasuki belokan terakhir menuju kontrakan kami, sebuah motor dari arah berlawanan melaju sangat kencang dan sepertinya tidak melihat kami yg sudah akan berbelok. Kami terlambat menghindar sehingga tabrakan pun tidak bisa dihindari. Aku yg duduk paling belakang terpaksa harus merasakan kasarnya aspal jalan. Aku jatoh tengkurap(tapi gak nungging lho). Sementara temanku yg menjadi sopir tampak jatuh didepanku bersama motornya(yg ini posisinya baru agak nungging dikit). Nah yang aku herankan saat itu adalah temanku yg duduk di antara sopir dan aku malah tampak sibuk berlarian memunguti sendal kami yg memang berserakan kemana mana(aneh). Yg jadi pertanyaan, knapa temanku ini gak ikutan jatoh. Sampai sekarang pun hal ini masih menjadi misteri yg belum terpecahkan(halah..)

Tapi diluar itu semua untunglah kami tidak apa apa (meskipun jika dilihat dari luka yg di derita diantara kami bertiga, akulah yg terparah dengan beberapa luka lecet ditangan dan kaki).

Pelajaran yg dapat dipetik dari pengalaman ini adalah saat kita berboncengan 3 orang, sebaiknya pilih duduk ditengah agar gak jatoh waktu tabrakan dan bisa segera mengamankan sendal-sendal teman kita yg terjatuh..(loh kok malah jadi aneh gini..)~_~

***

Read More...
gravatar

Anjing hitam..

Dalam kesempatan ini aku mau nyritain tentang beberapa kisah masa lalu ku. Bukan kisah ku di bangku SMA atau SMP, melainkan kisah ku saat masih di bangku sekolah dasar. Memang sudah terbilang cukup lama kisah ku ini, namun terasa seperti baru kemarin aku melakukannya.



Begini kisahnya :
Aku memiliki 4 sahabat waktu SD, mereka adalah Febri, Fajar, Frendy, dan Toyib. Suatu hari saat jam istirahat, kami berlima pergi ke rumah Toyib untuk membeli jajanan (kebetulan rumah Toyib ada tokonya). Setelah mendapatkan jajanan, kami segera kembali ke sekolah. Di sepanjang perjalanan tak henti-hentinya kami bercanda, tertawa bersama sampai kami tiba di depan sebuah jalan kecil. Sebenarnya untuk kembali ke sekolah masih ada jalan pintas lainnya namun temanku Febri mengajak kami melewati jalan kecil tersebut. Jalan kecil yang kami lalui itu memang terkenal angker, pernah ada beberapa orang yang melihat penampakan di kanan kiri jalan tersebut. Tapi karna saat itu masih siang jadi kami tidak takut. Berjalan seperti biasa sambil ngobrol tentang mainan, film kartun, dan sedikit menyinggung pelajaran menjadi topik kami saat itu. Sesampainya di depan sebuah rumah yang didekatny terdapat gua peninggalan belanda langkah kami terhenti. Gonggongan anjing yg terdengar sangat marah membuat kami terdiam. Lalu kami mencoba mengamati rumah tersebut. Tiba-tiba kami merasa suara gonggongan itu makin lama semakin mendekat. Benar saja, terlihat seekor anjing hitam berlari dari dalam rumah tersebut menuju ke arah kami. Kami hanya bertukar pandangan saat itu dan kemudian kembali melihat anjing yg semakin mendekati kami. Saat jarak anjing tersebut hanya sekitar 5 meter dari kami, kami baru sadar bahwa anjing tersebut berbahaya dan kami harus segera berlari menjauh. Maka dengan kecepatan kilat kami berlari. Aku, Fajar, dan Toyib berlari berlawanan arah dengan Febri dan Frendy. Dan untunglah anjingnya tidak mengejarku (tapi mengejar Febri dan Frendy).

Saat sampai di sekolah, kami hanya bisa tertawa mengingat kejadian itu. Kami gak habis pikir bisa-bisanya kami tetap diam saja dan hanya mengamati saat anjing itu berlari mendekati kami, bahkan ada yang sempat berkata, ''weh kirike mlayu.'' (eh anjingnya lari tuh..)

***

Read More...
gravatar

Gerbang Kingswood(5)

Sekumpulan awan komulus terlihat sangat menikmati pancaran sinar matahari sore itu yang memang terasa lebih hangat dari hari biasanya dan dengan tenang awan tersebut berjalan malas melintasi jl. Rajawali yang merupakan jalan dimana rumah Franky berada. Akibatnya disekitar jalan tersebut menjadi lebih teduh. Apalagi ditambah adanya angin semilir yang terus saja berhembus membuat sore itu sangat cocok digunakan untuk bersantai di kursi malas seperti yang sedang dilakukan Nenek Franky saat itu. Sementara di dalam rumah-tepatnya di dalam kamar-Franky sedikitpun tak menghiraukan kondisi di luar rumahnya, ia terlalu sibuk mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa ke rumah ayahnya. Sebuah kaos ganti, buku harian milik ibunya, surat yang dikirim ayahnya, serta sebuah kotak kecil berisi obat-obatan menjadi keputusan terakhir benda apa saja yang mengisi ransel pemuda ini. Setelah persiapan selesai, Franky segera keluar dari kamarnya dan turun menuju taman di belakang dapur untuk berpamitan dengan neneknya. Namun sesampainya di taman, ia mendapati neneknya tengah tertidur pulas di atas kursi malas tua kesayangannya. Franky tidak tega membangunkan neneknya tersebut, sehingga ia berpamitan dalam sebuah surat pendek yang dibuatnya dan ia letakkan di atas meja di dekat kursi malas tersebut.



Matahari kini mulai condong ke arah barat, menciptakan hamparan langit jingga kemerahan yang menyala ketika Franky mengeluarkan sepedanya dari dalam garasi. Sebuah sepeda gunung berwarna perak yang terlihat lumayan tangguh tampak mengiringi langkahnya menuju halaman depan rumah. Disaat Franky sedang membuka pagar depan, ia melihat Embey duduk dibawah sebuah pohon sambil terus memperhatikan dirinya. Tiba-tiba hati Franky mecelos. Jika dipikirkan sekali lagi, dirinya tidak akan tahu apa itu irama pemanggil malam kalau saja kucingnya tersebut tidak mengambil peta tersembunyi dan membawanya ke dapur.

''terima kasih Embey.'' kata Franky sambil tersenyum kepada kucingnya yang segera menyahut ucapan tersebut dengan sebuah erangan kecil entah kebetulan atau memang mengerti dengan kata-kata yang diucapkan tuannya itu.

***

Tidak banyak aktivitas penduduk yang terlihat di sekitar rumah Franky sore itu kala ia mulai mengayuh sepedanya menyusuri jalan. Orang-orang lebih memilih menghabiskan waktu sore mereka dengan bercengkrama bersama keluarga di dalam rumah masing-masing. Di perjalanan, seribu pertanyaan masih menggelayuti pikiran Franky. Namun pertanyaan bagaimana ia dapat menemukan Ngadirjo, orang yang akan mengantarnya ke tempat ayahnya berada adalah pertanyaan yang paling mengganggunya pikiranya saat ini. Lima belas menit kemudian Franky sampai di bawah jembatan layang yang dimaksud. Ia masih belum mendapatkan cara bagaimana ia dapat menemukan orang yang bernama Ngadirjo. Disaat otak Franky masih sibuk mencari cara, tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya dari arah belakang.

''hey...kau, bocah berambut perak..!!'' panggil sebuah suara dari arah belakang.

Franky buru-buru menengok ke belakang karena suara tersebut terdengar sangat tidak bersahabat. Setelah berbalik, Franky melihat seorang lelaki tua bongkok, bertubuh kurus, bermata cokelat tajam-bahkan lebih terlihat seperti orang melotot-dan berambut panjang kumal tak terawat sedang berjalan menuju kearahnya.

''Maaf apa anda memanggil saya..?'' tanya Franky sopan.

''tentu saja, siapa lagi bocah disini yang berambut perak..dasar bodoh.. Siapa namamu?''

Franky benar-benar tidak nyaman dengan kata-kata kasar yang keluar dari mulut orang yang berada di hadapannya tersebut. Perawakan yang mengerikan ditambah suara serak yang menakutkan memang menjadi sebuah kombinasi yang pas untuk lelaki tua ini.

''Frank, Frank Hegarty. Anda siapa?'' sahut Franky yang tampak mulai kesal.

''sudah kuduga kau bocah Hegarty itu. Namaku Ngadirjo, ayo ikut denganku..!!''

Betapa terkejutnya Franky setelah mengetahui ternyata lelaki tua kasar menyebalkan dihadapannya ini adalah Ngadirjo, orang yang akan mengantarkannya ke tempat ayahnya. Sungguh jauh dari bayangan Franky sebelumnya.

***

Read More...

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku