gravatar

Tiba-tiba dag dig dug

Masa SMA memang masa yang indah. Yah..begitu juga denganku. Banyak kenangan dimasa itu. Senang, sedih, aneh, dan super aneh menghiasi masa SMA ku. Salah satunya adalah yang satu ini.


Jam pelajaran ke-2 akhirnya rampung. Sebenarnya aku tidak begitu memperhatikan pelajaran saat itu. Bukan karena kurang suka pelajarannya melainkan konsentrasiku sedang tertuju pada sebuah komik yang aku pinjam dari taman bacaan sehari sebelumnya. Meski sambil sembunyi-sembunyi tapi aku cukup nyaman membaca komik tersebut. Mungkin itu juga karena aku sudah terbiasa membaca komik di jam pelajaran (maafkan muridmu ini Pak, Buk). Menurutku membaca komik saat jam pelajaran terasa lebih menarik daripada membaca dengan cara biasa. Ada semacam sensasi menegangkan yang aneh dan sulit dijelaskan saat membaca komik di jam pelajaran (halah lebay). Dan itu yang membuat kegiatan tersebut menjadi menarik..haha aneh. :p

Kami kemudian mempersiapkan diri untuk pelajaran selanjutnya. Aku sendiri saat itu sibuk mengatur posisi membaca komik yang aman dari jangkauan guru, maklum..guru untuk pelajaran selanjutny memang agak galak dan menggigit (gak dink..hehe sorry Pak). Namun 15 menit setelah jam pelajaran ke-2 usai, tidak ada sedikitpun tanda-tanda sang guru datang. ''Wah..benar-benar hari keberuntunganku''. Pikirku. Aku jadi leluasa membaca komik. Dan seperti kebanyakan sekolah lainnya, tidak butuh waktu lama untuk membuat suasana kelas yang tadinya tenang menjadi sangat BISING. Sebenarnya tidak masalah sih buatku, tapi menjadi masalah besar buat mereka yang tergolong rajin belajar. Salah satunya adalah teman yang duduk di belakang ku (sekedar pemberitahuan saja, aku duduk di bangku terdepan pojok kiri dekat pintu). Temanku tersebut sempat berkata bahwa akan ada ulangan pada pelajaran jam ke-3 dan 4. Tapi karena sudah 15 menit lebih tidak ada guru bersangkutan yang datang, pasti ini akan menjadi jam kosong. ''Sekali lagi ini hari keberuntunganku''. Pikirku.

Akan tetapi, tak disangka-sangka, tak diterka-terka, tak dinyana-nyana, dan tak dikira-kira, memasuki jam pelajaran ke-4 sang guru datang tak diundang dan pulang tak diantar..(lhoooh..). Meski tidak masuk lewat cendela--yang menurutku pasti akan terlihat lebih keren dari pada lewat pintu biasa--namun cukup membuat semua murid dikelas kaget, terkejut, tertegun, teperangah, dan terkesima ketika melihat Pak Yam masuk tiba-tiba. Hening seketika suasana saat itu. Pak Yam kemudian duduk dan mulai mengisi daftar absen murid. Setelah itu, beliau langsung mengambil spidol dan menulis di papan tulis. Semua murid pun mengerti. Itu tandanya akan segera diadakan ULANGAN.

''TIDAAAAAAAAKKK...!!!'' Teriakku dalam hati.

-Selesai-






Hhee..belum belum. Singkat cerita, kami pun ulangan. Meski ditinggal keluar, kami tidak diperkenankan membuka catatan. Hmm..tapi sekali lagi namanya juga anak sekolah, banyak yang tetap membuka catatan. Tidak begitu denganku (hueee..plok plok plok). Aku selalu berusaha dengan kemampuanku sendiri. Dan hasilnya 2 dari 5 pertanyaan berhasil ku jawab (yes yes yes). Lalu sisanya..emm..juga aku usahakan sih. Tidak dengan menyalin jawaban teman lho, tapi hanya melihat inti jawabannya lalu menguraikan dengan kata kata sendiri..hhehe sama aja ya.

Namun karena terlalu kecil ukuran tulisan teman yang aku contek, maka aku putuskan untuk meminjam lembar jawaban milik temanku tersebut. Dan betapa sialnya aku, saat lagi asyik mencontek eh Pak Yam datang tiba-tiba. Seperti disambar petir dipagi yang cerah (jederr jederr jederr), lembar jawaban langsung aku sembunyikan di bawah meja. Jantungku serasa berdetak 5 kali lebih cepat. Dug Dig Dag Dig Dug Dig Dag Dig Dug..suara jantungku. Lalu badanku seketika jadi dingin. Keringat yang tak kalah dingin juga langsung mengucur deras. Beliau hanya berdiri didepan pintu--yang berarti tepat didepanku--melemparkan pandangan keseluruh ruangan dan berakhir kearahku. Beliau tersenyum. Aku pun membalas senyuman sebisanya. ''sudah..sudah jangan senyum senyum..pergilah..pergilah..pait pait pait pait''. Kataku dalam hati. Entah karena mendengar kata-kataku atau memang sedang sibuk, yang pasti setelah tersenyum beliau langsung keluar lagi.

Huaaahh..leganya saat itu . Kemudian aku segera mengembalikan lembar jawaban tersebut dan mulai menyelesaikan sisa pertanyaan yang belum terjawab dengan usahaku sendiri.

Yah begitulah sedikit kenangan di masa SMA ku. Semoga dapat diambil hikmahnya..itu pun kalau ada.

-sekian-

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku