gravatar

Gerbang Kingswood(3)

Entah kenapa Franky menjadi sangat penasaran pada amplop yang disodorkan neneknya itu. Hal tersebut membuat ia menghabiskan makanannya sesegera mungkin. Usai menghabiskan susunya, pemuda ini segera bergegas menuju kamar sambil membawa amplop tersebut.


''kira kira apa yang ada dibalik amplop tua ini, Embey?'' tanya Franky kepada kucingnya yang memang sedari tadi telah berbaring manis diatas tempat tidur miliknya.

Tanpa perlu menunggu jawaban dari kucingnya yang kini sudah tertidur, Franky membuka amplop itu. Dan ternyata dibalik amplop tua tersebut terdapat 2 lembar perkamen yang sudah sangat usang, 1 berupa perkamen kosong dan yang lain terlihat seperti secarik surat. Setelah diamati ternyata memang benar itu adalah sebuah surat, surat dari ayah Franky.

***

4 Januari


Untuk Frank anakku,

Pertama ayah ucapkan selamat ulang tahun yang ke-16 untukmu nak, kamu pasti sudah tumbuh menjadi laki laki hebat dan tampan sekarang. Ayah minta maaf karena selama 10 tahun ini ayah tidak menengokmu dan nenekmu. Maafkan ayah. Keadaan yang memaksa ayah.

Sebenarnya ayah menulis surat ini bukan hanya sekedar untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu Franky. Ayah sengaja mengirim surat ini di ulang tahunmu yang ke-16, karena diusiamu sekarang kamu sudah cukup dewasa untuk mendengar kisah yang sesungguhnya dari ayah dan ibumu ini. Kisah tentang kematian ibumu yang sebenarnya dan kisah tentang kenapa selama 10 tahun ini ayah menghilang. Tapi tidak lewat surat ini. Pergilah ke tempat ayah dan akan ayah ceritakan semuanya. Semua hal yang harus kamu tahu.

Untuk itu bersama surat ayah ini ayah telah melampirkan sebuah peta tersembunyi. Jika kamu masih belum mengerti cobalah dengan sebuah irama pemanggil sang malam milik ibumu. Mungkin kamu merasa sedikit bingung dengan ini, tapi ayah yakin kamu pasti dapat menemukan tempat ayah berada. Sampai bertemu di tempat ayah Franky.


Dari ayahmu

ttd

William Hegarty

***

Setelah selesai membaca surat tersebut, Franky hanya terdiam. Ia tak tahu harus senang, marah, atau sedih. Namun rasa penasaranlah yang kini dengan sempurna sedang menggelayuti pikiran Franky. Lalu sesaat kemudian entah kenapa ia kembali membaca surat itu.

''Bukankah ibu meninggal sesaat setelah melahirkan aku? kenapa ayah memilih mengirim surat bukannya datang sendiri? Peta tersembunyi itu apa? Memangnya ibu memiliki irama pemanggil malam? Aaaargh...apa maksudnya sih?'' teriak Franky tiba tiba.

Kemudian Franky melihat sekeliling kamarnya, pandangannya berakhir pada sebuah perkamen kosong yang tadi memang berada dalam satu amplop bersama surat ayahnya. Ia ambil perkamen tersebut, membalik balikannya seolah sedang mencari sesuatu.

''mungkin ini yang ayah sebut dengan peta tersembunyi, tapi bagaimana cara memunculkan petanya?'' kata Franky dalam hati.

Sesaat Franky terlihat seperti sedang berpikir keras, namun kemudian pemuda itu tampak tersenyum. Kini rasa penasarannya berubah menjadi sebuah ketertarikan.

''Aku tahu sekarang. Peta ini pasti akan muncul dan terlihat jika aku menggunakan irama pemanggil malam.'' pikir Franky sambil masih terus tersenyum lebar bagai anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan baru.

Kini tinggal mencari tahu apa itu irama pemanggil malam, begitu pikir Franky. Sejenak ia menghela nafas, berusaha menjernihkan pikirannya. Lalu pemuda itupun teringat pada buku milik ibunya yang tidak sengaja ia temukan di gudang belakang dua hari yang lalu.

''Ahha, pasti ada di dalam buku milik ibu.''sorak Franky tiba tiba sambil melompat dari tempat tidur secepat kilat menuju meja belajarnya.

Dengan cekatan tangan Franky segera meraih sebuah buku lusuh yang cukup tebal dengan sampul warna cokelat gelap dimana banyak sobekan sobekan kecil pada setiap sisinya yang menandakan bahwa buku tersebut telah berumur. Kemudian ia mulai membalik balik dari satu halaman ke halaman lainnya. Namun hingga halaman terakhir Franky tidak juga menemukan sesuatu yang membahas tentang irama pemanggil malam. Disini Franky menemui jalan buntu dan lama kelamaan ia semakin terlihat putus asa. Pada akhirnya pemuda ini menyerah, Franky lalu memilih untuk berbaring diatas tempat tidurnya disamping Embey daripada harus mencari sekali lagi di dalam buku milik ibunya karena memang saat ini buku itulah satu satunya sumber yang masih tersisa dari ibunya.

Dengan mata yang terus saja menatap langit langit kamar, Franky bertanya dalam hati,''Sebenarnya apa maksud dari irama pemanggil malam milik ibu ya?''

***

Cuap-cuap

Entri Populer

The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku